Senin, 28 Mei 2012

THE VIRGIN BEACH KUTA LOMBOK


THE VIRGIN BEACH KUTA LOMBOK
Lombok merupakan pulau yang memiliki bayak sejarah dan memiliki banyak potensi  tempat wisata. Pulau Lombok terletak di Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Adapun potensi tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi di pilau Lombok adalah pantai Kuta.
Pantai Kuta banyak orang menamainya the virgin beach karena pantai Kuta ini memiliki pasir putih yang terbentang dari barat sampai selatan dan belum terkontaminasi oleh apapun. Pantai Kuta dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini.
Pantai Kuta Lombok dapat ditempuh dedngan 15 menit dari  Bandara internasional Lombok yang terletak di Tanak Awu Pujut Lombok.  Akses kendaraan umum menuju Pantai Kuta sangat banyak yaitu mobil angkutan umum, Ojek, Cidomo, Taxi dan Bus. Oleh karena itu, bagi para pengunjung pengunjung sangat mudah untuk menuju Pantai Kuta Lombok.
Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, ada juga pertujukan yang di adakan satu kali dalam setahun yaitu diadakan upacara Sasak di desa yaitu  upacara Bau Nyale. Selain upacara bau nyale ini ada juga tradisi yang di adakan pada saat ivent bau nyali tersebut yaitu orak-orakan dfengan musik tradisiaonal yaitu Cilokak, Gendang belek, Joget, dan drama Putri mandalika(Putri mandalika).

IVENT BAU NYALE


IVENT BAU NYALE
Legenda mengatakan bahwa dahulu kala, Putri Mandalika dari Lombok yang cantik rupawan menolak pinangan beberapa pangeran atu raja-raja, dan akhirnya memilih untuk mengorbankan dirinya ke laut agar kecantikannya dapat dinikmati bukan saja oleh para pengeran, tapi juga para penduduk yang selalu memuja dan memujinya. Saat terbenam dalam gelombang laut, Putri Mandalika berubah wujud menjadi apa yang sekarang dikenal dengan nyale, dan terjadi pada hari yang sama.
Lima hari setelah purnama pada bulan ke-10 pada Kalender Suku Sasak menandakan sebuah kejadian besar yang berulang tiap tahunnya.  Bau Nyale atau ‘mencari cacing laut’ beraneka warna adalah saat-saat yang ditunggu ribuan orang yang bergerombol mencari jutaan nyale yang menggulung menepi ke bibir pantai di pantai-pantai di bagian pujut Lombok tengah, salah satu gugusan pulau di Nusa Tenggara.

Di gugusan pulau Nusa Tenggara, Bau Nyale adalah kombinasi dari dua acara budaya yaitu Bau nyale dan pertunjukan seni budaya, sehingga menjadikan Nusa Tenggara sebagai tujuan wisata dan  satu hal yang tak akan disesali walau cerita di balik legenda ini begitu dramatis.
Meskipun  Bau Nyale ini  di rayakan di pantai Lombok bagian selatan akan tetapi banyak dari kalangan wisatawan manca Negara yang bergabung untuk menangkap nyale dan melihat pertunjukan yang di pertontonkan. Nyale adalah cacing laut beraneka warna dan ditangkap untuk diolah menjadi masakan khas. Menikmati nyale adalah pertanda kemakmuran,

ALAT MUSIK SUKU SASAK (GENDANG BELEQ


ALAT MUSIK SUKU SASAK (GENDANG BELEQ)
Gendang belek adalah alat musik tradisional suku sasak dengan menggunakan peralatan yang sangat sederhana dan dapat menghasilkan suara yang sangat merdu dan enak didengar maupun ditonton. Gendang beleq ini berdasarkan sejarahnya didirikan pada zaman kerajaan Lombok Berjaya sebagai penyambut raja-raja yang berkunjung ke kerajaan Lombok dan gendang beleq ini masih terkenal saat ini.
Gendang beleq ini merupakan gendang beleq yhang sangat sacral karena dapat digunakan untuk menyambut pemerintah-pemerintah yang datang ke Lombok, dalam rangka pertemuan-pertemuan, pertujukan-pertunjukan seni budaya serta upacara adat sasak seperti nyongkolan, khiatan dan ivent bau nyale.

Gendang beleq ini pada zaman kepemerintahan presiden  RI almarhum Suharto pernah mendapat kejuaraan nasional yang saat itu menduduki peringkat pertama. Oleh sebab itu, saat ini gendang beleq sangat di senangi oleh masyarakat Lombok dan selalu di pertontonkan khususnya pada saat hari-hari besar dan upacara adat karena dengan menggunakan alat music tradisional sasak atau gendang beleq ini dapat mencirikan bahwa kita yang berada di Lombok ini sebagai masyarakat suku Sasak. 
Demikian ulasan singkat tentang gendang beleq ini semoga teman-teman,Ibu/Bapak yang menyukai alat musik yang kami punya sebagai masyarakat Lombok dapat menghibur kalian. Bagi yang berminat untuk menonton gendang beleq ini saudara/I sekalian dapat melihatnya setiap hari di acara-acara adat yang diadakan oleh masyarakat kami di suku sasak Lombok yang tercinta ini.

OBJEK WISATA TENUN (KERAJINAN SONGKET)DI DESA SUKARARA


OBJEK WISATA TENUN (KERAJINAN SONGKET)DI  DESA SUKARARA
Sukarara merupakan sebuah tempat kerajinan tenun yang sangat populer di wilayah Lombok Tengah tepatnya di Sukarara. Dusun sukarara ini, dapat ditempuh kurang lebih 20 menit dari Bandara Internasional Lombok dan kurang lebih 15 menit dari kota Praya. Hasil kerajinan atau hasil dari tenun di Sukarara ini salah satunya adalah songket.
Songket merupakan perpaduan beberapa benang kemudian diukir dengan peralatan tenun atau istilah dalam bahasa sasaknya adalah sensek yang mana hasil kain tenun tersebut merupakan salah satu tradisional suku sasak yang terkenal di Nusa Tengara Barat bahkan sampai keluar daerah dan mancanegara. Adapun salah satu contoh songket yang di maksud adalah seperti di gambar berikut yang berada di belakang foto saya:

Songket ini dapat dijadikan souvenir atau oleh-oleh bagi yang berkunjung di Sukarara. Songket hasil produksi para penenun di Sukarara sudah di exsport ke berbagai macam Negara dengan berbagai macam corak atau hiasan dari songket tersebut. Para penenun songket ini juga memberikan kemudahan bagi para pemesan untuk memilih sendiri bentuk dan warna dari songket tersebut. Bagi teman-teman yang tertarik ingin mengetahui dan mengenal lebih dekat dengan bagaiman cara pembuatan songket ini anda bisa langsung berkunjung ke Sukarare. Terima kasih.

SENGGIGI BEACH WEST LOMBOK
Pantai Senggigi terletak di desa Senggigi letaknya di sebelah barat pesisir Pulau Lombok Kabupaten Lombok Baratat yang mempunyai jarak tempuh kurang lebih 1,5 jam dari Bandara Internasional Lombok dan 20 menit dari kota Mataram. Pantai Senggigi adalah obyek wisata yang terkenal di Lombok banyak wisatawan nasional maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung di pantai tersebut.
Lah Seperti yang telah kita ketahui bahwa Pantai Senggigi memang tidak sebesar Pantai Kuta Bali, tetapi seketika kita berada di pantai Senggigi ini seakan merasa seperti berada di Pantai Kuta, Bali. Pesisir pantainya masih asri walaupun masih ada sampah-sampah dedaunan. Senja di Senggigi sungguh menawan dan sangat romantis, merah bagai tebaran pesona cinta alam.
Pemandangan bawah lautnya sangat indah, dan wisatawan bisa melakukan snorkling sepuasnya karena ombaknya tidak terlalu besar. Terumbu karangnya menjulang ketengah menyebabkan ombak besarnya pecah di tengah. Ini adalah sebuah keajaiban tuhan yang patut untuk di jaga dan di lestarikan supaya akan selalu menjadi obyek wisata yang lebih dikenal seluruh dunia.
Di pantai Senggigi ini juga terdapat batu bolong yang mana menurut legenda masyarakat setempat dahulu kala sering diadakan para wanita perawan yang menerjunkan diri dari batu bolong ini akibat patah hati. Saat ini batu Bolong tersebut dijadikan pura atau tempat persembahyangan umat yang beragama Hindu. Dari tempat ini juga terlihat Gunung Agung di Pulau Bali.  

Widding party (Nyongkolan) Budaya Sasak


Nyongkolan adalah salah satu tradisi masyarakat Lombok yang tidak akan pernah ada di pulau manapun di Indonesia. Nyongkolan merupakan salah satu cara untuk mengapresiasikan kebahagiaan para mempelai atau pengantin. Tradisi nyongkolan ini bisa dikatakan sangat unik dibanding kebiasaan perkawinan masyarakat di pulau-pulau lain yang ada di Indonesia.
Keunikan terlihat saat peroses pernikahan yaitu, proses pernikahan dilakukan ada yang di laksanakan di masjid-masjid atau di berugak ( sebuah tempat bersantai) dan di kelilingi oleh kerumunan warga. Sebelum di mulai proses ijab kabul berlangsung terlebih dahulu di taruhkan tikar yang terbuat dari anyam-anyaman untuk tempat duduk kedua mempelai dan kyai/penghulu dan di mulailah proses ijab Kabul. Ketika pengantin laki membuat kesalahan, maka seketika itu warga akan ramai dengan teriakan soraknya, “tidak sah,”. 
Setelah prosesi ijab kabul dilaksanakan, selang beberapa hari proses Nyongkolan digelar. Dalam perayaan ini kedua pengantin  akan menggunakan adat tradisionaal Lombok. Dalam proses nyongkolan ini kedua memplai pergi bersilaturrahmi ke rumah orang tua wanita untuk pertama kali sejak prosesi penculikan si mempelai wanita dari rumahnya. Dengan pakaian pengantin yang bagus dan diiringi oleh para pengiring dengan menggunakan pakaian adat juga, serta diiringi oleh musik tardisional.


Sesampai di rumah orang tua pengantin wanita, ia pun menangis histeris di kaki orang tuanya. Tangisan pengantin wanita ini disebabkan karena akan berpisah meninggalkan rumah orang tuanya. Setelah beberapa saat iringan pengantin pun kembali meninggalkan rumah pengantin wanita untuk kembali kerumah masing-masing.
Prosesi Nyongkolan ini bertujuan untuk memberitakan kepada seluruh masyarakat bahwa pasangan pengantin telah melakukan sebuah prosesi pernikahan yang sah secara hukum agama ataupun hukum adat yang ada di suku Sasak ( Lombok)..

TRADISI WARGA SUKU SASAK PRESEAN

TRADISI WARGA SUKU SASAK PRESEAN

Peresean merupakan salah satu bagian dari kekhasan tradisi masyarakat Lombok. Presean ini banyak digemari oleh kalangan orang-orang tua maupun anak muda sekarang. Peresean ini berdasarkan sejarahnya diadakan adalah untuk menghibur masyarakat pada saat musim kemarau panjang dan tidak dapat memanen padi sebagai makanan utama kita dan sebagai gantinya maka masyarakat dengan sangat terpaksa menanam singkong atau umbi-umbianuntuk dijadikan makanan pengganti padi sembari hujan datang. Berikut ini merupakan gambar peresean yang dilakoni oleh masyarakat Lombok. 

Peresean ini dilaksanakan di desa Kuta, Pujut Lombok Tengah dengan dihadiri oleh ratusan penonton. Peresean ini juga dijadikan sebagai bahan perlombaan bagi masyarakat Kuta khususnya untuk menarik wisatawan nasional maupun mancanegara untuk lebih mengenali taradisi yang di miliki oleh pulau Lombok. 
Dengan diadakan perlombaan peresean ini saya sebagai masyarakat pujut khususnya masyarakat suku sasak sangat bangga memiliki banyak tradisi yang dapat dipertontonkan. Peresean ini juga sebagai penggugah untuk menciptakan generasi penerus atau generasi yang berbakat khususnya dibidang peresean dan umumnya dibidang seni budaya sasak. Selain sebagai pencipta generasi pecinta seni budaya juga peresean ini melambangkan keberanian masyarakat sasak/mengadu talenta masyarakat.
Peralatan-peralatan yang digunakan setiap peserta peresean hanya boleh menggunakan indi yang terbuat dari kulit sapi atau karbau yang sudah dikeringkan dan sebatang rotan yang istilah sasaknya penyalin ukuran 0,5 meter. Setiap peserta yang mengikuti peresean hanya diperboleh menggunakan sehelai udang sasak, celana pendek atau panjang berserta sehelai selimut hasil tenun masyarakat atau sarung khas sasak dan tidak diperbolehkan menggunakan baju maupun sandel. Terima kasih, bagi teman-teman yang mahu melihat pertunjukan ini maka akan dapat dilihat atu ditonton pada saat hari-hari besar masyarakat Lombok.