Senin, 28 Mei 2012

IVENT BAU NYALE


IVENT BAU NYALE
Legenda mengatakan bahwa dahulu kala, Putri Mandalika dari Lombok yang cantik rupawan menolak pinangan beberapa pangeran atu raja-raja, dan akhirnya memilih untuk mengorbankan dirinya ke laut agar kecantikannya dapat dinikmati bukan saja oleh para pengeran, tapi juga para penduduk yang selalu memuja dan memujinya. Saat terbenam dalam gelombang laut, Putri Mandalika berubah wujud menjadi apa yang sekarang dikenal dengan nyale, dan terjadi pada hari yang sama.
Lima hari setelah purnama pada bulan ke-10 pada Kalender Suku Sasak menandakan sebuah kejadian besar yang berulang tiap tahunnya.  Bau Nyale atau ‘mencari cacing laut’ beraneka warna adalah saat-saat yang ditunggu ribuan orang yang bergerombol mencari jutaan nyale yang menggulung menepi ke bibir pantai di pantai-pantai di bagian pujut Lombok tengah, salah satu gugusan pulau di Nusa Tenggara.

Di gugusan pulau Nusa Tenggara, Bau Nyale adalah kombinasi dari dua acara budaya yaitu Bau nyale dan pertunjukan seni budaya, sehingga menjadikan Nusa Tenggara sebagai tujuan wisata dan  satu hal yang tak akan disesali walau cerita di balik legenda ini begitu dramatis.
Meskipun  Bau Nyale ini  di rayakan di pantai Lombok bagian selatan akan tetapi banyak dari kalangan wisatawan manca Negara yang bergabung untuk menangkap nyale dan melihat pertunjukan yang di pertontonkan. Nyale adalah cacing laut beraneka warna dan ditangkap untuk diolah menjadi masakan khas. Menikmati nyale adalah pertanda kemakmuran,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar