Rabu, 23 Mei 2012


RUMAH MASYARAKAT DUSUN SADE DENGAN KHAS LOMBOK

Sade merupakan salah satu dusun yang berada di wilayah desa Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Yang dapat ditempuh kurang lebih 15 menit dari Bandara Internasional Lombok (BIL). Sade merupakan salah satu desa tradisional yang ada di Kecamatan Pujut. Dimana arsitektur bangunan sangat tradisional/khas suku Sasak yaitu setiap rumah yang ada didusun Sade ini atapnya yang di pakai rumput-rumputan (alang-alang) yang saat ini banyak bangunan menggunakan genteng dan lantainya menggunakan tanah/bekas kotoran sapi dengan cara tahi Sapi tersebut dijadikan seperti semen. Berdasarkan sejarah menurut para sesepuh/orang tua zaman dulu dengan menggunakan alang-alang sebagai atapnya dan Tahi sapi sebagai lantainya yang sudah dikeringkan maka tidak akan terasa dingin dengan bagaimanapun kondisi cuaca.
Dusun Sade merupakan salah satu peninggalan nenek moyang kita dengan bangunan yang khas/ tradisional serta masyarakatnya yang selalu melestarikannya/menjaganya. Meskipun terkenal sangat primitive dari segi bangunannya akan tetapi dari segi sumber daya manusiannya sangatlah jenius dalam hal apapun. Bagunan dengan khas suku sasak ini memberikan nilai plus/ lebih untuk pariwisata Lombok. Dengan bangunan yang sederhana dan tradisional ini maka saat ini dijadikan salah satu objek pariwisata yang ada di wilayah Kecamatan Pujut, Lombok Tengah yang dapat menarik atau menggugah minak para wisatawan-wisatawan baik wisatawan nasional maupun wisatawan Internasionaluntuk datang berkunjung dan berliburan. 



Bagi yang ingin tahu seberapa banyak penduduk yang tinggal di dusun Sade dengan rumah yang khas tradisional yaitu dengan jumlah sebanyak -/+165 KK. Sebuah angka yang sangat besar. Lingkungan permukiman di desa Sade terbagi menjadi 3 ruang, ruang penerima terdiri dari pelataran sebagai tempat pertunjukkan kesenian tradisional untuk menyambut tamu, kemudian ada berugak berukuran besar berfungsi sebagai ruang pertemuan masyarakat yang dilengkapi dengan papan-papan pengumuman maupun data monografi.
Selain itu juga ada ruang pameran hasil kerajinan tangan masyarakat desa Sade.

Kemudian apabila kita mengunjungi dusun Sade ini kita akan diajak untuk berjalan menyusuri permukiman masyarakat, dimana topografi wilayah dibiarkan alami sehingga akan banyak  ini ditemui tangga-tangga yang menghubungkan antara rumah yang satu dengan yang lain.
Yang menarik perhatian adalah pintu yang bermacam-macam bentuk dengan sistem geser manual tanpa rel sehingga hanya menggunakan bambu sebagai relnya.
Diantara rumah-rumah terdapat bangunan kecil terbuka seperti los di pasar yang digunakan untuk menjual kain tenun khas desa tersebut, bahkan kita diberi tontonan menarik proses pembuatannya yang masih tradisional. Selain kain juga banyak ditemui aksesoris gelang, kalung dari bambu maupun batu sekilas sangat mirip dengan aksesoris yang banyak ditemui di Desa Senggigi Lombok Barat.
Dengan  dibalik kesederhanaan dan kebudayaan tradisional yang dipertahankan oleh masyarakat Desa Sade, maka  sudah ada stakeholder/infrastruktur  yang ingin berperan serta dalam pengembangan desa Sade untuk ditata lebih rapid an dijaga kelestariannya.
Semoga modernisasi dan perubahan kehidupan yang cenderung praktis tidak akan mempengaruhi kehidupan tradisional desa Sade yang kaya akan budaya nenek moyang dan patut untuk dilestarikan. Karena kita hidup didunia ini berasal dari budaya yang tradisional dan patut kita jaga, lestarikan untuk selamanya.


Lumbung padi khas Lombok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar